Kecenderungan bermain gawai saat ini patut di waspadai. Kebutuhan belajar secara daring mengakibatkan pola belajar ketergantungan akan gawai meningkat. Bertukar pikiran serta kondisi belajar berdiskusi secara langsung merupakan hal yang jarang dilakukan. Hal ini perlu di minimalisir dengan adanya kegiatan belajar alternatif di samping belajar di sekolah.
Kerja kelompok jaman dulu kala banyak digalakkan oleh guru-guru sekolah agar tercipta saling berbagi pengalaman belajar, saling berbagi ilmu dan memupuk saling dukung mengerjakan tugas sekolah. Kerja kelompok bisa di buat sesuai dengan kelompok sekolah atau kelompok bermain dirumah. Hal ini perlu dukungan orangtua untuk mengumpulkan dan mengarahkan anak untuk saling kerja kelompok menyelesaikan tugas sekolah.
Lebih kekinian lagi, banyak berjamur bimbingan belajar yang kegiatannya mendampingi dan mengarahkan pembelajarannya bersinergi dengan sekolah formal. Lembaga nonformal ini banyak disingkat bimbel. Saat ini, bukan hanya di kota-kota besar saja bermunculan, melainkan sudah tersedia hingga ke desa-desa terpencil. Sarjana-sarjana Pendidikan dalam mengaplikasikan ilmunya tidak lagi hanya bergantung pada profesi satuan formal saja, melainkan berinovasi menciptakan dan tumbuh subur profesi Pendidikan pada satuan nonformal.
Kerja kelompok belajar bisa lebih terarah dengan adanya pendamping selain guru di sekolah. Dengan belajar di BIMBEL maka anak dibentuk sesuai dengan kelompok minat dan kebutuhan belajarnya. Adapun penyesuaian dengan gaya belajar anak, bisa dipilih sesuai kenyamanan dan karakter introvert (individual) atau ekstrovert (sosial).
Belajar Otodidak
Belajar jenis ini, lebih senang memecahkan kesulitan belajar dengan belajar sendiri. caranya dengan membaca buku, mencari tutorial di internet, dan mengulik soal. Cara belajar ini paling efisien, tidak mengeluarkan biaya yang mahal, artinya anak tipe jenis ini tidak bergantung pada orang lain untuk memecahkan kesulitannya, karena kesadaran akan kebutuhan belajar untuk diri sendiri sudah cukup tinggi.
Belajar berkelompok
Pilihlah kelompok belajar yang sesuai dengan minat serta kemampuan anak. Jika dalam sebuah kelompok ada kesenjangan keilmuan maka baiknya diarahkan agar yang paling berilmu menjadi mentor ke anak yang kurang.
Bimbingan belajar
Pilihlah BIMBEL yang paling dekat dengan rumah, karena dengan jarak yang dekat akan menarik gairah semangat anak belajar. Jika terlalu jauh, maka anak sudah lelah di perjalanan. Pilih bimbel yang memiliki tutor berpengalaman. Pertimbangkan jumlah siswa yang ada di 1 kelas BIMBEL, karena pendampingan diluar sekolah kita butuhkan untuk menambal kekurangan yang ada di sekolah, artinya kemampuan penanganan siswa di sekolah dengan 1 guru mengajar lebih dari 20 siswa maka perhatian guru akan sangat terbatas . Sedangkan di BIMBEL jika jumlah siswa nya sedikit maka, perhatian dan pendampingan belajar akan lebih focus ke anak.
Les privat
Kecenderungan belajar tidak bisa ramai dan riuh, harus dengan suasana tenang tanpa gangguan, dan tidak focus jika ada temannya, maka alternatif paling baik adalah privat. Program privat banyak disediakan oleh Lembaga atau individual, artinya 1 anak belajar dengan 1 tutor. Lebih konsentrasi, waktu dan lokasi lebih fleksibel, mudah dipantau dan diawasi orangtua, dan lainnya beberapa keuntungan belajar jenis privat.
Tidak menutup kemungkinan ada hal kelemahan lain di samping keuntungan-keuntungan dari jenis Bimbingan belajar diatas tadi. Semua perlu proses pendalaman yang paling cocok akan teras ajika sudah dijalani dan dirasakan. Pada akhirnya pilihan jatuh ke tangan masing-masing. Belajar tidak melulu mengenai kuantitas materi yang dibebankan ke otak, belajar adalah mengenai pemahaman yang dapat dimaksimalkan melaui proses yang efektif.
Restiana Dewi, Penggiat Pendidikan
02 Februari 2019
Hai, ini sebuah komentar.
Untuk mulai memoderasi, mengedit, dan menghapus komentar, silakan kunjungi laman Komentar di dasbor.
Avatar komentator diambil dari Gravatar.